KABARFRESH – Sebuah terobosan baru dalam industri otomotif Indonesia telah menarik perhatian para pengusaha dan pelopor lingkungan. Kendaraan listrik telah menjadi buah bibir karena potensi untuk mengurangi jejak karbon dan meningkatkan keberlanjutan.
Dalam sebuah wawancara eksklusif, CEO perusahaan, PT. Teknologi Sahabat Alam (Tesa), Masrah Marang, menyampaikan visinya dalam membuat kendaraan listrik untuk mengubah landscape transportasi Indonesia.
“Ini kan kornya adalah kendaraan penggerak listrik, jadi semua jenis kendaraan yang berpenggerak listrik, baik itu roda dua, roda tiga, roda empat, bahkan hingga kelas pun, itu bisa diproduksi,” ungkapnya. Rabu (8/5)
Kendaraan listrik memiliki efisiensi energi yang jauh lebih tinggi, kata Masrah, jika dibandingkan dengan kendaraan konvensional.
“Ini membuatnya lebih ekonomis dalam penggunaan energi, dengan biaya operasional yang jauh lebih rendah.” katanya.
Salah satu satu produk kendaraan listriknya, yaitu angkutan sampah yang ramah lingkungan, karena sangat dibutuhkan di lingkungan, khususnya kawasan-kawasan perkotaan.
“Angkutan sampah ini adalah salah satu jenis kebutuhan yang memang sangat memungkinkan untuk dielektrifikasi,” ujar Masrah.
“Perubahan dari konvensional ke elektrik sudah menjadi tren di negara-negara maju, di mana hampir semua kendaraan angkutan sampah sudah menggunakan tenaga listrik.” lanjutnya.
Selain angkutan sampah, kendaraan listrik juga dapat digunakan untuk angkutan barang dalam perpecahan dan transportasi wisatawan.
“Kami telah menghasilkan tiga versi kendaraan listrik dengan jarak tempuh yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan masing-masing,” jelas Masrah.
Ditanya mengenai harga dan ketersediaan, Masrah mengatakan bahwa harga setiap unit akan bervariasi tergantung pada spesifikasi dan kebutuhan pengguna.
“Kami sudah bisa melayani pesanan sesuai dengan standar keinginan pelanggan, harga akan ditentukan berdasarkan kapasitas baterai dan aspek lainnya,” katanya.
Produk kendaraan listrik yang buatannya, menggunakan baterai lithium lokal yang memiliki konten lokal lebih dari 80%, kendaraan listrik ini juga mendukung industri lokal dan menciptakan lapangan kerja baru.
Kendaraan listrik tersebut juga memiliki kecepatan maksimal hingga 80 km per jam.
“Dengan kecepatan maksimal hingga 80 km/jam, kendaraan ini diharapkan menjadi solusi transportasi yang ramah lingkungan dan efisien bagi masyarakat perkotaan Indonesia,” tuturnya.
Sementara itu, pihak penyelenggara, Purwawisesa, mengatakan alam upaya memajukan teknologi ramah lingkungan, industri PT Teknologi Sahabat Alam menjalin kerjasama yang erat dengan pemerintah daerah. Sebagai pelopor inovasi di bidang kendaraan listrik, kolaborasi antara industri dan pemerintah daerah menjadi kunci untuk memanfaatkan kendaraan listrik dalam berbagai kebutuhan masyarakat.
“Tessa, dalam peluncuran model terbaru kendaraan listrik untuk urban cargo di Cirebon, menandai langkah maju yang signifikan dalam penggunaan kendaraan listrik di Indonesia,” ujar seorang perwakilan dari industri.
Dalam konteks ini, implementasi kendaraan listrik telah menjadi tren global untuk keperluan seperti pengelolaan sampah, perawatan taman kota, dan pengangkutan barang di perkotaan. Kehadiran model baru ini di Cirebon tidak hanya menjadi yang pertama di kabupaten tersebut, tetapi juga menjadi langkah awal untuk inovasi lebih lanjut dalam penggunaan kendaraan listrik.
“Kami berharap pemerintah daerah, terutama di Kabupaten Cirebon, dapat menjadi pelopor dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik,” tambahnya.
Dukungan dari kebijakan pemerintah, seperti Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang percepatan penggunaan kendaraan listrik, telah memberikan arahan yang jelas bagi industri dan pemerintah daerah untuk berkolaborasi dalam mengimplementasikan teknologi ini.
“Dengan adanya instruksi Presiden yang mengarahkan penggunaan kendaraan listrik baik sebagai kendaraan pribadi maupun fasilitas publik, kami yakin kerjasama ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” lanjutnya.
Melalui kerjasama ini, diharapkan kolaborasi antara industri dan pemerintah daerah dapat membawa manfaat bagi berbagai sektor, mulai dari layanan kesehatan hingga pelestarian lingkungan hidup. Desa sebagai penyedia kebutuhan tersebut diharapkan akan menjadi basis bagi pengembangan kolaborasi yang lebih luas di masa depan.
“Kami siap memenuhi pesanan dan mendukung visi pemerintah daerah untuk menjadi pelopor dalam penggunaan kendaraan listrik,” tutupnya.
Dengan inisiatif yang kuat dari industri dan dukungan penuh dari pemerintah daerah, kolaborasi ini diharapkan akan menjadi contoh bagi kabupaten lain di Indonesia untuk mengadopsi teknologi ramah lingkungan demi masa depan yang lebih berkelanjutan.***