KABARFRESH (CIREBON) – Kelompok bermotor XTC, GBR, Konak, dan Moonraker berikan pernyataan bahwa tidak terlibat dan tidak ada sangkut pautnya dengan kasus pembunuhan Vina dan Eki.
Anggota kelompok bermotor di Cirebon tidak ada perselisihan dan dalam keadaan yang kondusif.
Ketua XTC DPC Kota Cirebon, Alfianas, menegaskan bahwa kelompoknya tidak terlibat dalam tragedi pembunuhan Vina dan Eki yang mengguncang kota ini.
Menurut Alfianas, anggota XTC tidak dikenal dengan para pelaku kasus pembunuhan Vina dan Eki.
“Eki adalah anggota biasa, sedangkan Vina mungkin simpatisan XTC,” katanya. Kamis (30/5)
Namun, kepolisian masih belum menemukan pelaku yang bisa dihubungkan dengan kelompok bermotor mana pun.
“Kami menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwajib,” ungkap Alfianas.
XTC sendiri telah bertransformasi menjadi Organisasi Kepemudaan, bukan lagi kelompok bermotor. Pesannya kepada netizen adalah untuk bijak dalam menggunakan media sosial, menghindari tuduhan tanpa bukti yang hanya memperkeruh suasana.
Tidak hanya XTC, tapi juga kelompok bermotor lain seperti GBR, Moonraker, dan Konak tidak terlibat dalam insiden tragis ini.
“Sah-sah saja membawa nama kami, tapi yang perlu dipahami, kami tidak terlibat dalam perselisihan bahkan sering nongkrong bersama,” tegas Alfianas.
Dalam kasus ini, ada nama Pegi Setiawan yang mencuat. Namun, Alfianas menegaskan bahwa Pegi bukan anggota XTC atau kelompok bermotor lainnya.
“Tidak ada yang mengenali, termasuk Pegi Setiawan yang ditangkap itu,” jelasnya.
Dengan demikian, misteri di balik kasus pembunuhan Vina dan Eki semakin rumit. Sementara kelompok bermotor menyangkal keterlibatan, kepolisian terus menyelidiki untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi ini.
Ketua Moonraker, Indra Budi Lemamana, menegaskan sikap tegasnya terkait pernyataan yang mengaitkan ormas tersebut dengan kasus kriminal. Dalam pernyataannya, Indra menegaskan bahwa Moonraker telah menjaga kondusifitas setelah bertransformasi menjadi ormas atau OKP, seperti XTC, GBR, dan Konak.
“Kami tetap sebagai perkumpulan komunitas bermotor yang terdaftar di IMI (Ikatan Motor Indonesia), dan kami tidak akan mengubah legalitas kita menjadi Ormas atau OKP, karena kami semua bermain di motor,” tegasnya.
Indra juga menyoroti fakta bahwa dari 8 terpidana dan satu tersangka, Pegi Setiawan, bukanlah anggota Moonraker.
“Data dari ketua Kota dan Kabupaten Cirebon menunjukkan bahwa nama-nama tersebut tidak terdaftar di dewan pimpinan pusat Moonraker,” tambahnya.
Dalam menanggapi kasus ini, Indra menekankan pentingnya masyarakat untuk berperilaku lebih bijak dalam bermedsosial.
“Jangan sampai ada pihak yang dirugikan. Ini adalah masalah cocoklogi, yang tidak hanya memengaruhi komunitas atau organisasi, tetapi juga individu,” paparnya.
Indra juga menyampaikan harapannya kepada pihak berwajib, Polri, bahwa kasus ini akan ditangani secara transparan dan adil.
“Saya percaya penuh kepada Polri dalam penyelesaian kasus ini,” tandasnya.***