Kabarfresh.com – Jakarta – Dalam sebuah acara silaturahmi dan doa bersama ulama serta tokoh masyarakat Aceh, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan kagumnya terhadap kepemimpinan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), saat menghadapi tragedi Tsunami Aceh pada tahun 2004. Prabowo memuji ketangguhan SBY yang baru menjabat sebagai presiden saat itu, mampu mengatasi bencana besar tersebut.
Acara tersebut tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, namun juga sebagai momen peringatan 19 tahun Tsunami Aceh yang melanda pada 26 Desember 2004. SBY turut hadir dalam acara tersebut, menambah kekhidmatan suasana.
Baca juga: Solusi Inovatif Mengatasi Kemacetan: Tol Jagorawi Terapkan Contraflow untuk Arah Jakarta
“Kita bersyukur, Aceh bisa bangkit dari tragedi tsunami, dari situ kepemimpinan luar biasa Pak SBY. Saya kira itu belum sampai dua bulan sudah dihadapkan krisis luar biasa, krisis dunia, tapi alhamdulillah beliau bisa atasi, memimpin suatu pekerjaan luar biasa,” ujar Prabowo dengan penuh penghargaan.
Gelombang tsunami Aceh yang melanda 19 tahun lalu tidak hanya mengguncang pesisir Indonesia, tetapi juga mencapai beberapa negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan, bahkan hingga ke pantai timur Afrika. Tsunami ini meninggalkan dampak besar di sejumlah wilayah, terutama di Aceh.
Dalam pidatonya, Prabowo tidak hanya mengenang peristiwa tragis tersebut, tetapi juga mengajak hadirin untuk menghormati semua yang telah berkorban untuk Aceh. Ia juga menyuarakan keprihatinan terhadap bencana kemanusiaan saat ini, khususnya agresi Israel di Palestina.
Baca juga: Jasa Digital Marketing Cirebon PT. Etnicode Digital Solution
“Saya juga ingin mengajak kita semua untuk sejenak nanti mengenang semua yang telah berkorban, untuk Indonesia, untuk Aceh,” kata calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju.
Di kesempatan yang sama, para ulama dan tokoh masyarakat Aceh menyampaikan pesan dan harapan mereka kepada Prabowo jika kelak terpilih sebagai Presiden RI periode 2024-2029. Walidi H. Mustafa Sarong, salah satu tokoh yang hadir, mengharapkan agar perdamaian Aceh terus berlanjut dan tidak putus di tengah jalan. Suasana acara ini tidak hanya penuh kenangan tragis, tetapi juga menggambarkan harapan untuk masa depan yang lebih baik.