KABAR FRESH.COM – Penjabat Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, melakukan kunjungan dan peninjauan proyek pompanisasi di lahan pertanian Kelurahan Pejambon, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Selasa (30/7/2024)
Dalam kunjungan itu, Wahyu menekankan pentingnya proyek pompanisasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.
Lahan pertanian di Pejambon seluas 22 hektar, namun saat ini baru 4 hektar yang sudah teraliri air.
“Alhamdulillah dengan pompanisasi ini masa panen bisa ditambah, misalnya yang biasa panen satu kali bisa menjadi dua kali,” ungkapnya.
Pompanisasi ini menggunakan bahan bakar gas yang lebih efisien dibandingkan bahan bakar premium.
“Alatnya diubah, yang tadinya bahan bakar premium diubah menggunakan gas, sehingga dalam satu hari biaya bahan bakar gas lebih murah,” jelasnya.
Di Kabupaten Cirebon, ada 138 titik pompanisasi, namun baru 115 titik yang berfungsi karena beberapa lahan pertanian masih memiliki sumber air yang cukup.
“Daerah-daerah seperti ini kita perlu menggunakan pompanisasi agar lahan pertanian tetap teraliri air,” ungkap Wahyu.
Tidak hanya pemerintah daerah, Kodim 06/20 Kabupaten Cirebon juga menyumbang 90 unit pompa.
“Pompa dari pemerintah diberikan kepada kelompok tani, dan pompa dari Kodim akan digunakan ke setiap area pertanian yang lebih membutuhkan,” jelas Wahyu.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Alex, menjelaskan bahwa sekitar 7.000 hektar lahan pertanian di Kabupaten Cirebon mengalami kekeringan setiap tahunnya berdasarkan data tahun lalu.
“Data tahun ini belum ada, namun saat ini kami masih bisa mengatasi kekeringan dengan pompanisasi,” ujarnya.
Beberapa titik yang mulai mengalami kesulitan air tahun ini di antaranya adalah Karang Sembung dan Karang Wareng.
“Di sana sumber airnya tidak ada, namun kami masih coba antisipasi dengan program pompanisasi ini,” ungkap Alex.
Berdasarkan data tahun lalu, kekeringan tersebut tersebar di sekitar 7 hingga 8 kecamatan, terutama di wilayah timur seperti Karang Wareng, Karang Sembung, Lemah Abang, Kapetakan, Gunung Jati, Susukan, dan Ciwaringin.
Petani yang mengalami gagal panen saat ini masih mendapatkan jaminan asuransi tani, meskipun klaim asuransi dari Jasindo memiliki persyaratan khusus.
“Kami akan terus mendampingi mereka (petani),” kata Alex.
Komandan Kodim 06/20 Kabupaten Cirebon, Letkol, Inf. Aditya Wira Respati, mengatakan bantuan pompanisasi yang disebut Brigadir Alsintan dalam pengoperasiannya menggunakan taktik militer.
“Dimana ada kekosongan, maka kita akan bergerak. Jika ada wilayah yang sudah terdistribusi pompa, namun ada kekurangan, maka pompa ini akan dikirim kesana,” pungkas Aditya.***