KABARFRESH.COM – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Menggelar kegiatan Mobil Unit Penerangan (Mupen) dan Bakti Sosial di Kabupaten Cirebon. Kegiatan ini berlangsung di dua lokasi; Gor Ranggajati, Sumber dan Gor Sampiran, Talun, Kabupaten Cirebon. Kamis (18/7/2024)
Kegiatan yang diselenggarakan BKKBN Jabar bertujuan untuk menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.
Di Gor Ranggajati, para pelajar tingkat SMP mendapatkan edukasi tentang bahaya stunting serta pentingnya konsumsi obat tambah darah bagi ibu hamil. Sementara itu, di Gor Sampiran, anak-anak yang terkena stunting menerima paket makanan bergizi sebagai bagian dari upaya penanggulangan stunting.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam mengurangi angka stunting di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Cirebon.
“Di Jawa Barat, terdapat sekitar 189.989 anak yang terkena stunting, dan di Kabupaten Cirebon, angka tersebut relatif lebih sedikit,” ujarnya.
Kabupaten Cirebon memiliki angka stunting sekitar 22,9 persen, dan targetnya adalah menurunkan angka tersebut hingga 14 persen. Salah satu langkah yang diambil adalah pemberian tablet tambah darah untuk ibu hamil.
“Kami berharap bantuan ini dapat memotivasi para perusahaan dan lembaga sosial untuk turut membantu penurunan angka stunting,” tambah Fazar.
BKKBN Jawa Barat, bekerja sama dengan organisasi Zakat, telah mendistribusikan sekitar 500 paket makanan bergizi dan membawa 2,5 ton daging untuk anak-anak stunting di Kabupaten Cirebon.
“Angka stunting di Kabupaten Cirebon masih tinggi, meskipun tidak setinggi di Tasikmalaya dan Kabupaten Sukabumi,” jelas Fazar.
Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Wahidin, menekankan pentingnya pendidikan keluarga dalam menurunkan angka stunting.
“Upaya penurunan angka stunting harus dimulai dari keluarga, khususnya dari remaja yang akan menikah. Mereka harus diberikan edukasi tentang pernikahan yang sehat dan tepat waktu,” tutupnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah lain dalam upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.***