KABARFRESH-COM – Jamaah Masjid Aolia yang terletak di Kecamatan Panggang Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, merayakan Idul Fitri 1445 H lebih awal pada hari Jum’at, 5 April 2024.
Hal itu diketahui di salah satu akun media sosial TikTok @antaramegapolitan, dimana dalam video itu terlihat para Jamaah Masjid Aolia mendatangi Masjid-Masjid di sejumlah titik untuk melaksanakan ibadah shalat Idul Fitri 1445 H.
Dalam menentukan pelaksanaan shalat Idul Fitri 1445 H, pimpinan jamaah Masjid Aolia, Kyai Ibnu Hajar Sholeh Pranowo (Mbah Benu) tidak memakai perhitungan.
“Tidak ada perhitungan, saya telepon langsung kepada Allah SWT, ya Allah kemaren tanggal 4, malam 4, ya Allah ini sudah 29, 1 Syawalnya kapan, Gusti Allah berfirman tanggal 5 Jum’at, seperti itu,” kata Mbah Benu, dikutip dari akun TikTok.
Meskipun dirinya kerap disalahkan banyak orang, ia merasa tidak apa-apa, sebab itu urusan dirinya dengan Allah.
Bahasa yang disampaikan Mbah Benu, “Saya telepon langsung kepada Allah SWT” ini pun mendadak viral dan menuai banyak komentar dari para netizen.
“aduh problem konoha” komen @IQAH
“Call link pakai apa” komen @Man5924
“macam2 orang dah akhir zaman nie” komentar @Mr Epoyz
Sekedar informasi, ternyata jamaah Masjid Aolia dikenal sering berbeda dengan pemerintah maupun organisasi keagamaan Islam dalam menentukan Perayaan Hari Besar Islam (PHBI).
Hingga saat ini video viral tersebut sudah mendapatkan 2.494 like dan 346 komentar dari para pengguna akun media sosial TikTok.
Menurut Ustadz Fauzan Jaelani, salah satu Da’i 3T yang bertugas di wilayah tersebut menyatakan, bahwa permasalahan itu sebenarnya sudah dilakukan koordinasi dengan pihak Kantor Urusan Agama (KUA) Kemenag dan Kepolisian setempat.
“Memang sudah beberapa tahun terakhir ini seperti itu, tidak sebagaimana masyarakat di daerah lainnya, “kata Fauzan.
Bahkan para jamaah Masjid Aolia ini cukup loyal mengikuti pemahaman dan keyakinan Mbah Benu, karena masyarakat yang benar-benar paham tentang ilmu agama di daerah itu masih minim.
Pihak Kemenag daerah Yogyakarta pun mengaku tidak bisa memaksa jamaah untuk mengikuti aturan yang ada.
Sebab, mengingat pemahaman sebagian masyarakat sudah kental dan mengakar terhadap sosok Mbah Benu, Pimpinan Jamaah Masjid Aolia.***